Sabtu, 20 Juni 2009

Menggali Cerita Dibalik Fakta

Kejelian wawancara mengungkap yang samar

Hasil kerja jurnalistik 90 persen dilakukan melalui proses wawancara. Selain telaah pustaka, dan pengamatan, proses wawancara menjadi bagian jurnalistik yang tidak dapat dipisahkan. Dari itu diperlukan teknik wawancara yang tepat.
Eko Mujiharto, dalam kesempatan diklat Jurnalistik Calon wartawan Suara Merdeka Kamis (11/6) menyampaikan, ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan oleh wartawan. Hal itu yakni, memelihara situasi, tangkas menarik kesmpulan, menjaga pokok persoalan, kritis dan jeli agar dapat mendapat informasi secara rinci.
Dalam melakukan wawancara hal yang penting yakni, memahami maksud tujuan wawancara, menguasai topik atau materi, serta dapat menata dengan baik organisasi wawancara . beberapa syarat yang perlu di pahami wartawan saat melakukan wawancara yakni, tujuanya jelas, efisien, menyenangkan, mengandalkan persiapan dan riset,melibatkan kepentingan khalayak,menimbulkan spontanitas, pewawancara berfungsi sebagai pengendali, serta mampu mengembangkan logika.
Kemampuan mengembagkan logika oleh pewawancara, sangat ditentukan seberapa banyak pengetahuan dan pengalaman seseorang. Dalam melakukan wawancara, seorang wartawan juga tidak harus terjebak dalam formalitas, namun substansi dari penggalian data, bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Bebera jenis wawancara diantaranya, yakni, wawancara sosok, wawancara berita, wawancara jalanan, wawancara sambil lalu, wawancara telepon, wawancara tertulis, dan wawancara kelompok.
Sementara itu, hal penting lain yang perlu dilakukan pada saat wawancara yakni, jangan gusar saat orang yang kita wawancarai menolak dengan alasan sibuk. Untuk membuat komitment kuat maka, usahakan jangan telat datang. Agar proses wawncra berjalan lancar maka , bawalah peralatan lengkap.tujukkan identitas , dan jangan menjanjikan bahwa hasil wawancara akan sepenuhnya dimuat.
Patut diperhatikan oleh wartawan, tentang jenis-jenis pertanyaan. Beberapa pertanyaan itu yakni, pertanyaan terbuka, pertanyaan hipotetik terbuka, pertanyaan langsung,pertanyaan tertutup, pertanyaan beban, pertanyaan terpimpin, dan pertanyaan orang ketiga.
Yang terpenting dari semua penggalian data yang kita lakukan, yakni, sejauh mana data yang bisa kita peroleh, dan kita mampu memilah data secara detail mana yang diperlukan dan mana yang tidak di perlukan. Prinsipnya dalam melakukan wawancara, jangan pernah berhenti sebelum point yang kita perlukan didapat. Sebab sebagai wartawan kita juga harus membedakan, informasi yang bisa dikonsumsi publik dan infomasi yang harus disimpan sebagai pengkayaan wacana. (sakur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar